Pages

Wednesday, December 21, 2011

Zakat emas dan perak


Dan (ingatlah) orang-orang yang menyimpan emas dan perak
serta tidak membelanjakannya pada jalan Allah (iaitu mengeluarkan zakat),
maka khabarkanlah kepada mereka dengan (balasan) azab seksa yang tidak terperi sakitnya.

(Iaitu) pada hari dibakar emas perak itu dalam neraka jahannam,
lalu diselar dengannya dahi mereka, dan rusuk mereka, serta belakang mereka
(sambil dikatakan kepada mereka):
“Inilah apa yang telah kamu simpan untuk diri kamu sendiri,
oleh itu rasalah (azab dari) apa yang kamu simpan itu.”
[al-Taubah 9:34-35]

Hak-hak yang lain dalam harta.


“Dan orang-orang yang di dalam hartanya ada hak yang tertentu (bagi orang-orang fakir dan miskin), yang meminta-minta dan juga yang enggan meminta-minta.”

(surah al-Ma’arij, ayat 24 dan 25)


Fathimah binti Qais r.a. berkata bahwa Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya di dalam harta ada hak-hak yang lain selain zakat.” Kemudian beliau Saw. membaca ayat, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa [QS. Al-Baqarah [2]: 177].” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Darami)

Mengeluarkan zakat memang kewajiban, akan tetapi masih ada hak yang lain selain zakat. Bagi orang yang beriman, hal ini sama sekali bukan beban, namun justru sangat menguntungkan. Memberikan harta yang dicintainya—selain zakat—kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang membutuhkan pertolongan, dan orang-orang yang meminta adalah sebuah kebajikan yang utama. Sungguh, ia akan mendapatkan balasan di dunia dan akhirat. Di dunia akan membuat pelakunya semakin bertambah kaya dan di akhirat akan dijauhkan dari api neraka.

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun


IIbn Kathir membawakan hadis antaranya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bermaksud:

"Umm Salamah berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tiada seorang pun daripada kalangan orang Islam yang ditimpa musibah, lalu ia melafazkan apa yang diperintahkan oleh Allah (iaitu firman Allah SWT ayat 156 surah al-Baqarah yang bermaksud):
"Sesungguhnya kami adalah hamba dan milik Allah dan kepada-Nya kami akan dikembalikan. Ya! Allah berilah pahala bagiku dalam musibahku ini dan gantikanlah untukku yang lebih baik daripadanya, melainkan Allah menggantikan baginya dengan yang lebih baik."

Umm Salamah berkata: "Ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku sering bertanya kepada diriku sendiri, orang Islam manakah yang lebih baik daripada Abu Salamah? Dialah orang yang pertama hijrah kepada Rasulullah SAW. Pertanyaan itu sering aku mengulanginya, lalu Allah menggantikan untukku Rasulullah SAW sendiri."

Umm Salamah berkata: "Baginda SAW mengutuskan Hatib bin Baltaah untuk melamarku bagi dirinya sendiri. Lalu Umm Salamah berkata lagi: Aku sudah mempunyai seorang anak perempuan dan aku seorang wanita yang kuat cemburu."

Jawab Baginda: "Mengenai anak perempuannya kita doakan semoga Allah SWT cukupkan segala keperluannya dan aku mendoakan semoga Allah SWT hilangkan rasa cemburunya itu."

Berdasarkan kefahaman hadis itu, balasan Allah SWT atas kesabaran Umm Salamah yang diuji dengan kematian suaminya Abu Salamah, ialah beliau dikahwini oleh Rasulullah SAW.

Doa Apabila Ditimpa Musibah



“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Allaahumma’jurni fii mushiibatii wakhluflii khairan minhaa”

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah aku dengan yang lebih baik (dari musibah ini).”
(HR Muslim 2/632).

memberi salam


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nuur : 27)

" Kami beriman"


Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: " Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? (al-Ankabut, Ayat 2

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (al-Baqarah, Ayat 286)

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...